Belajar Sari Kusumo

Ini foto-foto kali pertama pentas tari di TBY, Minggu, 28 Mei 2013. Kami menarikan Sari Kusumo dari Yogyakarta dengan gaya pakaian Yogyakarta. Tarian ini wajib dipelajari sebagai dasar tari jawa klasik. Saya dan Hanis memang bukan penari sungguhan, kami amatiran, tapi kami punya kemauan kuat untuk bisa menarikan Sari Kusumo. Jadilah berlatih Sari Kusumo bersama anak-anak SMP yang notabene bukan sebaya kami di Gedong Kiwo.

Mengapa belajar tari? Kalau saya ada alasan prinsipil privat yang tak perlu dijabarkan di negara blog ini. Tapi bisalah direduksi sekadar buat gaya-gayaan biar dikira hipster. Kenyataannya di lapangan terbalik, belajar tari sekarang ini sudah jadi mainstream. Di sanggar yang saya ikuti, setiap minggu ada saja orang yang ingin belajar tari. Dan menurut saya belajar tari jawa klasik sudah termasuk budaya populer belakangan ini.

Foto ketika pentas memang belum ada, maklum ini cuma diambil dengan kamera handphone yang biasanya lebih sering buat narsis. Kualitas gambar memang standar, tapi mungkin karena obyek-obyeknya bagus jadi kelihatan bagus :-D Enjoy it...


Disanggul dan didandanin kayak gini malah mirip mbok-mbok.
Ya nggak Septi Hanis?

Ini foto sama Novi, calon tantenya si Hanis.
Sekaligus teman satu kelas di Sosiologi
Usai pentas, anginnya kenceng. Jadi sampur nggak ketata.
Sambil mendak dan menangkup sampur. 

Komentar

Postingan Populer