Blusukan Sore di Kauman
Sore pertengahan Juli lalu secara sengaja saya jalan-jalan ke Kauman, sebuah kampung di sebelah barat Alun-Alun Utara Kota Yogyakarta. Ada gang-gang sempit dan rumah-rumah dengan arsitektur tua, sedikit mirip dengan Kotagede suasananya. Yang membuat kampung ini berbeda dengan Kotagede adalah beberapa bangunan bertingkat lawas yang hampir bisa ditemui di tiap gang.
Ada banyak rumah bermodel Jengki dan rumah dengan fasad yang lebih tua dari Jengki, mungkin Joglo, Limasan, atau mungkin yang lain. Saya tak tau secara rinci karena hanya melihat rumah-rumah itu dari luar.Kamu yang mau blusukan di kampung tempat tinggal K.H Ahmad Dahlan ini gampang kok. Pengendara mobil atau motor bisa menitipkan kendaraannya di depan Masjid Kauman. Jika sudah masuk komplek masjid, ambil gang kecil di sebelah utara atau selatan masjid dan jalan-jalan saja menuju barat.
Kalau pas ramadan gini jangan lupa sempatkan mampir ke pasar ramadannya, ada banyak makanan-makanan enak di sini.
Ada banyak rumah bermodel Jengki dan rumah dengan fasad yang lebih tua dari Jengki, mungkin Joglo, Limasan, atau mungkin yang lain. Saya tak tau secara rinci karena hanya melihat rumah-rumah itu dari luar.Kamu yang mau blusukan di kampung tempat tinggal K.H Ahmad Dahlan ini gampang kok. Pengendara mobil atau motor bisa menitipkan kendaraannya di depan Masjid Kauman. Jika sudah masuk komplek masjid, ambil gang kecil di sebelah utara atau selatan masjid dan jalan-jalan saja menuju barat.
Kalau pas ramadan gini jangan lupa sempatkan mampir ke pasar ramadannya, ada banyak makanan-makanan enak di sini.
Tempat untuk nyuci-nyuci bareng di sebelah selatan Masjid Kauman |
Makam Nyai Achmad Dahlan Eh kalau makam KH Dahalan dimana ya? |
Satu dari sekian banyak rumah model lawas di Kauman |
Penjual gulali di pasar ramadan. Harganya murah cuma tiga ribuan, tapi pasti terlalu manis rasanya. |
Kicak-makanan terbuat dari ketan yang dicampur kelapa dan gula |
Komentar
Posting Komentar